Pengadilan Agama Kabupaten Wonosobo
mengeluarkan data yang menyebutkan angka 300 anak Wonosobo yang
terpaksa mengajukan pernikahan karena hamil. Data yang dikeluarkan oleh
pihak pengadilan agama Kabupaten Wonosobo tentu membuat Wakil Bupati
Wonosobo, Maya Rosida merasa prihatin.
Melihat data tersebut,
Maya mengaku akan berupaya keras untuk meningkatkan kesadaran para
remaja terhadap bahaya pergaulan bebas. Salah satunya dengan
menggalakkan kegiatan pramuka, PIK, PMR maupun pendidikan berbasis agama
untuk menanggulangi dampak negatif arus globalisasi.
“Kondisi alam yang sejuk
dan cenderung dingin di Wonosobo, ada kemungkinan menjadi salah satu
faktor pemicu naiknya angka kehamilan di kalangan remaja”, beber Maya.
Menurutnya perlu upaya
dari berbagai pihak agar lebih berperan aktif dalam mengawasi anak-anak
dan kalangan remaja yang ada disekitarnya. “Semua pihak wajib memberi
perhatian terhadap kondisi memprihatinkan ini, karena tanpa ada
keterlibatan masyarakat, akan sangat sulit untuk mengendalikan para
remaja”, tegas Wabup.
Selain pentingnya
keterlibatan semua unsur di masyarakat, Maya juga menyoroti menjamurnya
tempat-tempat hiburan malam di Kota Wonosobo. “Tempat hiburan malam
seperti karaoke liar, apalagi yang menyediakan pemandu lagu selayaknya
dibatasi atau bahkan dilarang sama sekali”, tegas Maya.
Hal tersebut penting,
karena menurut Wabup, meningkatkan angka penderita HIV/AIDS di Wonosobo
juga tak terkait erat dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses
hiburan malam. “Kita akan berkoordinasi dengan ulama dan tokoh-tokoh
masyarakat agar terus meningkatkan kepedulian terhadap hal ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar